*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat Dari Perumpamaan-Live AlQuran (14) :
Manusia Laksana Hanya Satu Jiwa :
By: Med Hatta
"Menciptakan dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
مَّا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَٰحِدَةٍ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ
Terjemah Arti: "Menciptakan dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat" (QS. Luqman: 28).
Seperti Apakah Manusia Diciptakan dan Dibangkitkan Sebagai (seperti) Satu Jiwa Saja Dengan Jumlah Personal Yang Tak Terhitung Banyaknya Dari Berbagai Bangsa dan Masa Yang Berbeda-Beda Mulai Dari Nabi Adam AS Sampai Kepada Manusia Terakhir Di Hari Kiamat ??? :
Untuk memahami makna ayat kajian terlebih dahulu harus mengetahui bagaimanakah manusia diciptakan dan unsur-unsur penciptaannya, dari tubuh dan jiwa :
Adalah suatu kehormatan dan kemuliaan bagi manusia bahwa tubuhnya diciptakan oleh Allah SWT dengan tangan-Nya, sama seperti Dia menciptakan langit dan bumi dengan tangan-Nya (pula). Oleh karena itu, Allah memuliakan manusia dan melarang pembunuhan, menyia-nyiakan dan memperlakukan tubuh manusia yang tidak selayaknya, baik ketika masih hidup maupun setelah dia mati. Allah berfirman :
قَالَ يَٰٓإِبْلِيسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَىَّ ۖ
Terjemah Arti: "(Allah) berfirman, "Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan tangan (kekuasaan)-Ku." (QS. Shad: 75).
Kedua, Jiwa atau Ruh :
Adapun jiwa dan ruh manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan "kalimat-Nya; jadilah, maka terjadilah". Semua jiwa manusia diciptakan dalam satu waktu dengan kalimat “Jadilah” sebelum penciptaan Adam, kemudian oleh kalimat "Jadilah" itu (pula) Allah menurunkan setiap jiwa untuk memasuki tubuh mereka pada waktu yang telah ditentukan di dalam kandungan ibu masing-masing.
Ayat kajian telah mendemonstrasikan kepada kita secara fantastis betapa sakti Kekuasaan Allah SWT yang menciptakan seluruh ruh dan jiwa dengan "kalimat-Nya" yang hanya seperti menciptakan satu jiwa saja, maka akan sangat mudah bagi-Nya untuk mengembalikannya (setelah kematian tubuh) dengan "kalimat-Nya" (pula).
Allah Menyebut Seseorang Dengan Jiwa :
Persoalan mengapa Allah SWT selalu mengisyaratkan seseorang dengan sebutan jiwa, seolah-olah orang itu tak ada tubuh. Hakikatnya adalah bahwa tubuh atau jasad materi adalah sarana duniawi yang misinya akan berakhir setelah kebangkitan dan perkumpulan (di Padang Mahsyar), ia tak merasakan nikmat surga dan siksa neraka, namun yang merasakan nikmat dan siksaan itu adalah jiwa (saja) serta Allah akan mendesign bagi setiap jiwa sebuah tubuh yang baru dengan spesifikasi yang berbeda-beda sesuai tingkat kepekaan berdaptasi dengan rasa nikmat dan/atau siksaan karena di dalam surga seseorang tidak kencing dan buang air besar. Dan tubuh baru itu juga tidak akan mengalami perubahan bentuk secara biologis seperti di dunia, karena di surga manusia tidak akan mengalami penuaan. Allah berfirman :
إِنَّآ أَنشَأْنَٰهُنَّ إِنشَآءً؛ فَجَعَلْنَٰهُنَّ أَبْكَارًا؛ عُرُبًا أَتْرَابًا
Terjemah Arti: "Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung, lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan, yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya" (QS. Al-Waqiah: 35-37).
Kuasa Allah SWT dalam membangkitkan tubuh dari kuburan dimanifestasikan setelah tubuh manusia telah benar-benar membusuk, hancur dan sebagian bisa berubah menjadi batu atau besi dengan substitusi dan sedimentasi di dalam tanah selama bertahun-tahun di dalam kuburan. Dan masih saja orang-orang kafir selalu mengingkari kebangkitan setelah tubuh membusuk dan telah bercerai-berai, namun Allah Maha Kuasa untuk mengembalikannya lagi. Berfirman :
قُلْ كُونُوا حِجَارَةً أَوْ حَدِيدًا؛ أَوْ خَلْقًا مِّمَّا يَكْبُرُ فِي صُدُورِكُمْ ۚ فَسَيَقُولُونَ مَن يُعِيدُنَا ۖ قُلِ الَّذِي فَطَرَكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ ۚ فَسَيُنْغِضُونَ إِلَيْكَ رُءُوسَهُمْ وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هُوَ ۖ قُلْ عَسَىٰ أَن يَكُونَ قَرِيبًا
Terjemah Arti: "Katakanlah (Muhammad), "Jadilah kamu batu atau besi, atau menjadi makhluk yang besar (yang tidak mungkin hidup kembali) menurut pikiranmu." Maka mereka akan bertanya, "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah, "Yang telah menciptakan kamu pertama kali." Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu dan berkata, "Kapan (Kiamat) itu (akan terjadi)?" Katakanlah, "Barangkali waktunya sudah dekat" (QS. Al-Isra: 51-52).
Ayat terakhir di atas menyebut batu dan besi sebagai isyarat pada fosil yang berasal dari makhluk hidup dan setelah mati mereka berubah menjadi fosil, dan itu adalah perumpamaan yang dibuat oleh Allah SWT bahwa makhluk yang sudah membatu seperti fosil pun (juga) akan dibangkitkan pada hari kiamat, dan begitu juga seseorang walau mereka sudah berubah seperti fosil batu atau besi pasti akan mengalami kebangkitan.
Mungkin saja tubuh seseorang yang sudah lama sekali meninggal akan melebur menjadi tanah atau bercerai-berai hingga tak tersisa, namun satu yang tak akan hilang dari tubuh seseorang yaitu bagian ekor belakangnya (Tulang kecil pada bagian ujung (bawah) tulang punggung yang berfungsi sebagai software yang menyimpan data genetik/DNA lengkap tentang seseorang dan copy amal perbuatannya selama hidup di dunia tersimpan rapih di dalamnya).
Ekor belakang dari tubuh itu laksana benih yang menumbuhkan tanaman, maka seperti itulah tubuh keluar dari tanah atau kuburan persis seperti tanaman yang tumbuh dari biji-bijian di dalam tanah setelah disirami air hujan. Buntut belakang - secara riset - tidak terpengaruh oleh apapun, faktor lingkungan atau tekanan dan suhu udara, ia tetap utuh menyimpan data identitas dan salinan amal seseorang dalam tempat penyimpanan yang terpelihara sampai hari kiamat. Ketika langit menghujani bumi Padang Mahsyar maka tubuh tumbuh bertunas dan membentuk manusia kembali.
Allah berfirman :
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِن بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ؛
مَّا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَاحِدَةٍ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ؛
أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَأَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Terjemah Arti: "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Menciptakan dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.
Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (QS. Luqman: 27-29).
Mengenai hubungan ayat kajian dengan ayat sebelum dan sesudahnya adalah mengisyaratkan agar orang-orang dapat memahami hakikat kekuasaan Allah SWT; pada ayat yang sebelumnya (Lihat: QS. Luqman: 27), mengkonfirmasikan tentang ke-Maha Kuasaan Allah SWT dan cakupan ilmu-Nya yang amat luas, AlQuran menegaskan bahwa seandainya semua pepohonan yang ada di bumi seluruhnya dijadikan pena dan seluruh lautan dan perairan menjadi tinta untuk menuliskan "Kalimat-Kalimat Allah" maka akan habis pepohonan serta kering lautan, bahkan meski ditambahkan tujuh kali lautan bumi (lagi) tak akan habis-habis "kalimat-kalimat Allah".
Begitu pula ilmu-Nya yang super luas yang menciptakan manusia dengan Kalimat Allah, membangkitkannya dengan Kalimat Allah. Atau seperti makna ayat kajian bahwa "Allah menciptakan kamu seperti (hanya) satu jiwa dengan Kalimat-Nya, dan membangkitkan kamu seperti (hanya) satu jiwa dengan Kalimat Allah (pula).
Sedangkan hubungannya dengan ayat sesudahnya "dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan" (Lihat: QS. Luqman: 29). Dan waktu yang ditentukan itu adalah hari kebangkitan dimana Allah membangkitkan semua makhluk di dalamnya, yang disebutkan ayat kajian: "Menciptakan dan membangkitkan kamu (bagi Allah) hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja (mudah). Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat".
Semua makhluk berjalan sebagaimana matahari dan bulan beredar menuju titik akhir. Bulan berputar dan akhirnya jatuh ke matahari, begitu juga matahari beredar hingga jatuh ke lubang hitam di pusat galaksi serta semuanya akan berakhir pada kehancuran secara pasti. Allah berfirman :
كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُۥ ۚ
Terjemah Arti: "Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah" (QS. Al-Qashash: 88).
Secara keseluruhan surah Luqman yang memuat ayat kajian mengadung wasan hikmah dalam skala umum dan kandungannya. Dan adalah hamba shaleh Lukman telah menjadi refresentatif ahli hikmah yang telah mengajarkan kepada putranya sebagaimana dia diajarkan oleh Allah seperti Allah mengajarkan (juga) kepada umat nabi Muhammad SAW.
Atmosfer umum yang mewarnai surah Luqman secara fenomenal adalah memuat kasus penciptaan dan kebangkitan, Allah berfirman :
خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ
Terjemah Arti: "Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya," (QS. Luqman: 10);
هَٰذَا خَلْقُ ٱللَّهِ فَأَرُونِى مَاذَا خَلَقَ ٱلَّذِينَ مِن دُونِهِۦ ۚ
Terjemah Arti: "Inilah ciptaan Allah, maka perlihatkanlah olehmu kepadaku apa yang telah diciptakan oleh (sesembahanmu) selain Allah." (QS. Luqman: 11);
وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ ۚ
Terjemah Arti: "Dan sungguh, jika engkau (Muhammad) tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah" (QS. Luqman: 25).
Surah Luqman - lebih khusus - memuat berita tentang kebangkitan secara mencolok dari awal surah hingga akhir. Bahkan merupakan surah yang pertama memuat firman Allah :
وَهُم بِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ
Terjemah Arti: "dan mereka meyakini adanya akhirat." (QS. Lukman: 4).
Yaitu, penjelasan yang tuntas dan rinci tentang proses penciptaan dan kebangkitan dengan "Kalimat Allah", termasuk ilmu dan hikmah-Nya meliputi di dalamnya. Wallahu A'lam !
<<<===[13]•TERKAIT•[15]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA :
KAJIAN SEBELUMNYA :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar