*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (53) :
Perumpamaan Musyik Orang Jatuh Dari Udara
By: Med Hatta
Allah berfirman :
حُنَفَآءَ لِلَّهِ غَيْرَ مُشْرِكِينَ بِهِۦ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَتَخْطَفُهُ ٱلطَّيْرُ أَوْ تَهْوِى بِهِ ٱلرِّيحُ فِى مَكَانٍ سَحِيقٍ
Terjemah Arti: "(Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya. Barang siapa menyekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu disambar oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh." (QS. Al-Hajj: 31).
Kata Ath-Thabari (menafsirkan ayat kajian): Hai manusia, jauhilah menyembah berhala, dan berkata kemusyrikan, komitmen - lurus - kepada Allah SWT, ikhlas menyembah kepada-Nya, mengutamakan ketaatan dan penyembahan kepada-Nya dengan murni, tidak sujud pada patung dan berhala, serta tidak menyekutukan-Nya dengan siapapu selain-Nya.
Karenanya, orang musyrik yang menyembah sesuatu selain Allah, maka ibaratnya - dalam kejauhan dari petunjuk, meraih kebenaran, kehancuran dan teraisi dari Allah - adalah seperti orang yang jatuh dari atas udara dan disambar burung lalu binasa, atau disapu angin ke tempat yang jauh.
Bahkan nahasnya tidak berhenti sampai di situ, tubuhnya terbentur keras di atas batu pengunungan,,,, jasadnya hancur berserakan,,, lalu dimakan oleh kawanan burung pemangsa bangkai,,, tiada yang tersisa, bagian-bagian terkecilnya pun tersapu bersih oleh angin yang menerbangkannya keberbagai penjuru... Sialnya, bumi pun tak sudi menerima bangkai orang musyrik yang mempersekutukan Allah...
Pemandangan yang memilukan ini; mula-mula "jatuh dari udara", lalu jasadnya yang berserakan di atas batu "dimakan kawanan burung", kemudian sisa-sisanya "disapu angin diterbangkan ketempat yang jauh (terpencil)." Sungguh suatu nasib akhir yang memilukan dan potret yang mengerikan tentang kemalangan orang musyik di hari kiamat.
Analogi ayat kajian di atas, menurut Imam Al-Zamakhshari: Nisbat ini boleh jadi absolut atau relatif; jika ia absolut maka adalah orang yang menyekutukan Allah, ia telah menghancurkan dirinya sendiri tanpa akhir. Lalu ia menggambarkan keadaan orang musyrik di hadapan Allah seperti seorang yang jatuh dari ketinggian di atas udara, kemudian disambar burung-burung serpihan-serpihan jasadnya, atau langsung tersapu bersih oleh angin yang menerbangkannya ke berbagai penjuru yang berjauhan. Maka, ibarat kematiannya seperti kecelakaan misterius hilang ditelan bumi.
Selanjutnya, jika sifat analoginya sebagai relatif, ia menyerupakan iman berada di puncak ketinggian di atas langit, sedangkan orang yang meninggalkan iman dan musyrik kepada Allah diibaratkan dengan yang jatuh dari langit. Dan burung yang menyambarnya ibarat hawa nafsunya yang menyebabkannya berpikiran musyrik, dan angin yang menerbangkannya adalah sebagai setan yang menyesatkannya. Wallahul Musta'an !
<<<===[52]•TERKAIT•[54]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA :
(30) Kehidupan Dunia Seperti Air Hujan
(31) Ibarat Hujan Menumbuhkan Tanaman-tanaman
(32) Dunia Laksana Panggung Sandiwara
(33) Koalisi Munafiq dan Yahudi Yang Gagal
(34) Protokoler Setan Menggoda Seseorang
KAJIAN SEBELUMNYA :
(28) Penciptaan dan Kebangkitan Seperti Hanya Satu Jiwa
(27) Penciptaan Isa Seperti Penciptaan Adam
(26) Penciptaan Manusia Seperti Penciptaan Langit
(25) Bahtera Dalam Gelombang Laksana Gunung
(24) Gunung Melayang Diatas Kepala Bani Israil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar