*Serial: 99 Inspirasi Dahsyat dari Perumpamaan-Live AlQuran (23) :
"Nabi Muhammad SAW Manusiawi"
By: Med Hatta
Allah berfirman :
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُوا۟ لِقَآءَ رَبِّهِۦ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَٰلِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦٓ أَحَدًۢا
Terjemah Arti: "Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa." Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya." (QS. Al-Kahfi: 110).
Setelah mempersiapkan alasan-alasan penyusunan pringkatnya, ia mengumumkan dalam sebuah kuliah di London tentang kepribadian terbesar dalam sejarah.
Para hadirin di dalam aula bersiul padanya dan menyelanya dengan protes dan teriakan menyuruhnya berhenti berbicara... Tapi ia tak peduli teriakan-teriakan yang memojokkannya itu, Michael Hart mengatakan :
"Coba bayangkan! Pria itu bangkit di sebuah desa kecil, Makkah. Ia berkata kepada orang-orang di sekitarnya: "Aku adalah Utusan Allah untukmu... Aku datang untuk menyempurnakan akhlakmu..." Lalu, beriman kepadanya - pertama kali - empat (4) orang; Khadijah (Istrinya), sahabat dekatnya (Abu Bakar), dan dua orang anak muda belia!
Sekarang, setelah 1400 tahun berlalu,,, jumlah Muslim telah melampaui satu setengah miliar dan setiap hari cenderung bertambah.... Maka sangat tidak mungkin ia seorang pembohong,,, karena tidak ada kebohongan yang bertahan 1400 tahun,,, dan sangat tidak masuk akal ada orang yang bisa menipu lebih dari satu setengah miliar manusia.
Kemudian, satu hal lagi (sambung Michael Hart),,, meski waktu sudah berlalu sangat lama, tapi di sana-sini ada jutaan umat Islam yang rela mengorbankan diri demi sebuah kalimat yang menista Nabi mereka... Ia adalah tokoh terbesar dalam sejarah.... Muhammad SAW..." Lalu, suasana ruangan menjadi hening,,, khusyu',,, menghormati Penghulu Umat Manusia.
Nabi Muhammad SAW menghabiskan hampir seperempat abad usianya sebagai seorang nabi dan rasul, ia mengubah wajah sejarah dari kebatilan menjadi kebenaran. Sesuai amanah kerasulan yang dibebankan Allah padanya dengan meraih keberhasilan yang gemilang.
Perlu ditegaskan bahwa nabi Muhammad SAW adalah manusia "biasa" yang ditimpa oleh apa yang menimpa manusia normal seperti tidur, lupa, menikah, sakit, makan, minum, kencing, buang air besar dan meninggal dunia. Semua hidupnya adalah "manusiawi". Yang membedakannya dengan manusia umum adalah ia rasul Allah yang mulia, penutup para nabi, penghulu anak-anak Adam.
Penulis harus menjelaskan seperti ini, karena ada sebagian umat Islam yang terlalu melebih-lebihkan hak rasulullah Muhammad SAW, dan mengingkari manusianya. Ini pasti melenceng dari aqidah Islam yang lurus, dan bertentangan dengan AlQuran - khususnya - ayat kajian.
Sekaligus - kesempatan - untuk merespon orang-orang yang menolak kenabian karena mereka beranggapan bahwa kalau memang Allah wajib memilih seseorang untuk menjadi nabi dan rasul, maka - sejatinya - harus lebih tinggi (derajatnya) dari manusia, setidaknya sebangsa malaikat atau selevel dengan malaikat. Allah berfirman :
وَقَالُوا۟ مَالِ هَٰذَا ٱلرَّسُولِ يَأْكُلُ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشِى فِى ٱلْأَسْوَاقِ ۙ لَوْلَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُۥ نَذِيرًا
Terjemah Arti: "Dan mereka berkata, "Mengapa rasul (Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya (agar malaikat) itu memberikan peringatan bersama dia," (QS. Al-Furqan: 7);
وَقَالُوا۟ لَوْلَآ أُنزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۖ وَلَوْ أَنزَلْنَا مَلَكًا لَّقُضِىَ ٱلْأَمْرُ ثُمَّ لَا يُنظَرُونَ؛ وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنَٰهُ رَجُلًا وَلَلَبَسْنَا عَلَيْهِم مَّا يَلْبِسُونَ
Terjemah Arti: "Dan mereka berkata, "Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Muhammad)?" Jika Kami turunkan malaikat (kepadanya), tentu selesailah urusan itu, tetapi mereka tidak diberi penangguhan (sedikit pun). Dan sekiranya rasul itu Kami jadikan (dari) malaikat, pastilah Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan (dengan demikian) pasti Kami akan menjadikan mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu." (QS. Al-An'am: 8-9);
وَمَا مَنَعَ ٱلنَّاسَ أَن يُؤْمِنُوٓا۟ إِذْ جَآءَهُمُ ٱلْهُدَىٰٓ إِلَّآ أَن قَالُوٓا۟ أَبَعَثَ ٱللَّهُ بَشَرًا رَّسُولًا؛ قُل لَّوْ كَانَ فِى ٱلْأَرْضِ مَلَٰٓئِكَةٌ يَمْشُونَ مُطْمَئِنِّينَ لَنَزَّلْنَا عَلَيْهِم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَلَكًا رَّسُولًا
Terjemah Arti: "Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk datang kepadanya, selain perkataan mereka, "Mengapa Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul? Katakanlah (Muhammad), "Sekiranya di bumi ada para malaikat, yang berjalan-jalan dengan tenang, niscaya Kami turunkan kepada mereka malaikat dari langit untuk menjadi rasul." (QS. Al-Isra: 94-95).
Yaitu, seandainya mereka itu adalah kelompok malaikat maka Kami akan mengutus pada mereka rasul dari malaikat, tetapi selama mereka adalah manusia maka sangat bijaksana dan sepatutnya Kami mengutus pada mereka seorang rasul dari kalangan mereka (juga).
Kita patut bersyukur kepada Allah SWT bahwa Dia telah menjadikan nabi Muhammad SAW sebagai rasul untuk kita,,, dan memelih kita sebagai umatnya... Allah SWT telah menurunkan atasnya penutup surah Al-Kahfi,,, dan memerintahkannya untuk meniup di mulut waktu. Yang tidak perlu kita ragukan (lagi) adalah tentang kemanusiaan nabi Muhammad SAW. Allah berfirman :
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ
Terjemah Arti: "Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa."
Merupakan kefasihan AlQuran adalah bahwa ia menegaskan "kemanusiaan" khusus bagi Rasulullah SAW, dan menyebutnya sebagai "seperti kamu", dan Allah tidak menyebut - hanya - "manusia" saja sehingga tak ada seorang yang mengklaim bahwa ia adalah "manusia khusus dari jenis yang khusus." Bahkan Allah berfirman: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu".
Dimana hal itu yang menyebabkan orang-orang musyrik Makkah tidak beriman dan tidak mengikuti ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Bahwa nabi Muhammad SAW tidak keluar dari kemanusiaannya, mereka mengetahui segala seluk beluk kehidupannya mulai dari ia dilahirkan sampai datang membawakan mereka apa yang tidak familiar dengan suasana hati dan pikiran mereka.
Betul, orang-orang musyrik tahu bahwa Muhammad adalah manusia yang (juga) makan dan minum seperti apa yang mereka lakukan, ia menikah dan mempunyai anak, berdagang dan berjalan di pasar. Dan mereka dulu membenci urusan kerasulan, karena ia tidak datang dari tokoh salah satu dari dua kota yang besar, tetapi betapa piciknya apa yang mereka katakan, karena Tuhanmu lebih tahu di mana Dia akan meletakkan risalah-Nya.
Demi kemanusiaan Rasulullah SAW, perdebatan terjadi antara umatnya dan dirinya; Sebagaimana yang disinyalir AlQuran, yang menyangkal tuntutan kaum musyrik. Allah berfirman :
وَقَالُوا۟ لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ تَفْجُرَ لَنَا مِنَ ٱلْأَرْضِ يَنۢبُوعًا؛ أَوْ تَكُونَ لَكَ جَنَّةٌ مِّن نَّخِيلٍ وَعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ ٱلْأَنْهَٰرَ خِلَٰلَهَا تَفْجِيرًا؛ أَوْ تُسْقِطَ ٱلسَّمَآءَ كَمَا زَعَمْتَ عَلَيْنَا كِسَفًا أَوْ تَأْتِىَ بِٱللَّهِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةِ قَبِيلًا؛
أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِّن زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَىٰ فِى ٱلسَّمَآءِ وَلَن نُّؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّىٰ تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَٰبًا نَّقْرَؤُهُۥ ۗ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّى هَلْ كُنتُ إِلَّا بَشَرًا رَّسُولًا؛ وَمَا مَنَعَ ٱلنَّاسَ أَن يُؤْمِنُوٓا۟ إِذْ جَآءَهُمُ ٱلْهُدَىٰٓ إِلَّآ أَن قَالُوٓا۟ أَبَعَثَ ٱللَّهُ بَشَرًا رَّسُولًا
Terjemah Arti: "Dan mereka berkata, "Kami tidak akan percaya kepadamu (Muhammad) sebelum engkau memancarkan mata air dari bumi untuk kami, atau engkau mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu engkau alirkan di celah-celahnya sungai yang deras alirannya, atau engkau jatuhkan langit berkeping-keping atas Kami, sebagaimana engkau katakan, atau (sebelum) engkau datangkan Allah dan para malaikat berhadapan muka dengan kami,
atau engkau mempunyai sebuah rumah (terbuat) dari emas, atau engkau naik ke langit. Dan kami tidak akan mempercayai kenaikanmu itu sebelum engkau turunkan kepada kami sebuah kitab untuk kami baca." Katakanlah (Muhammad), "Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul? Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk datang kepadanya, selain perkataan mereka, "Mengapa Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?" (QS. Al-Isra: 90-94).
Berbagai pertanyaan dan tuntutan kekanak-kanakan, dan jawaban yang lembut diucapkan oleh rasul yang agung dari ajaran Tuhan yang pengasih dan penyayang: "Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?"
Karena rasul adalah manusia sehingga menjadi penghalang bagi mereka untuk meyakini dan tunduk kepada apa yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW. Dan betapa mereka berharap bahwa yang diutus itu adalah malaikat, yang bukan dari jenis mereka sendiri.
Jikapun rasul yang datang kepada mereka dalam wujud malaikat seperti yang mereka harapkan, mereka pasti akan - tetap - berkata: Ada apa dengan rasul ini ia tidak makan atau minum seperti kita,,, mengapa tidak masuk ke pasar kita untuk jualan dan membeli...??? Selama ia tidak seperti kebiasaan kita, ia tidak bisa menjadi rasul untuk kita,,, Jika kita membutuhkan seorang rasul, pasti Tuhan akan mengutus rasul dari kalangan kita dengan bahasa kita, kita tahu prinsip dan beritanya, ia makan dan minum seperti kita, dan berjalan di pasar kita... Dan Maha Benar Allah berfirman :
وَلَوِ ٱتَّبَعَ ٱلْحَقُّ أَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنَٰهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ
Terjemah Arti: "Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu." (QS. Al-Mukminun: 71).
Nabi besar kita Muhammad SAW - karena ia adalah saudara dari semua rasul yang pernah diutus - tidak keluar pakem kemanusiaan mereka. Allah berfirman :
قُلْ مَا كُنتُ بِدْعًا مِّنَ ٱلرُّسُلِ وَمَآ أَدْرِى مَا يُفْعَلُ بِى وَلَا بِكُمْ ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّ وَمَآ أَنَا۠ إِلَّا نَذِيرٌ مُّبِينٌ
Terjemah Arti: "Katakanlah (Muhammad), "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul, dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat terhadapku dan terhadapmu. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku, dan aku hanyalah pemberi peringatan yang menjelaskan." (QS. Al-Ahqaf: 9).
Demikianlah, para utusan Allah yang mulia, semuanya manusia dari manusia tertinggi, menyeru manusia pada satu ajaran, yaitu Meng-Esa-kan Allah SWT, Tuhan Semesta Alam; Oleh karena itu, Allah SWT berfirman :
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُؤْتِيَهُ اللَّهُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا عِبَادًا لِي مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ كُونُوا رَبَّانِيِّينَ بِمَا كُنْتُمْ تُعَلِّمُونَ الْكِتَابَ وَبِمَا كُنْتُمْ تَدْرُسُونَ
Terjemah Arti: "Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah, serta hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia, "Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah," tetapi (dia berkata), "Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena kamu mengajarkan Kitab dan karena kamu mempelajarinya!" (QS. Ali Imran: 79);
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَنْ يُكَلِّمَهُ اللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِيَ بِإِذْنِهِ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Terjemah Arti: "Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana." (QS. Asy-Syura: 51).
Wallahu Musta'an !
<<<===[22]•TERKAIT•[24]===>>>
KAJIAN SELANJUTNYA :
(22) Perbandingan Puas Ramadhan Dengan Puasa Umat Masa Lalu
(23) Ten
(24) Ten
(25) Ten
(26) Waghilah Istri Nabi Nuh AS
(49) Wali'ah Istri Nabi Luth AS
KAJIAN SEBELUMNYA :
(20) Nabi Musa Ingin Melihat Allah
(38) Detektif Musa Minyingkap Pembunuhan Misterius
(37) Konversi Nilai
(36) Ten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar