Hikmah dari Serigala
Buntung
By: Med
Hatta
Suatu hari, seekor Serigala
senior terjatuh masuk ke dalam retakan batu besar yang menganga ditengah gurun
nan tandus dan sepi, ia berusaha keras untuk keluar dari liang batu itu tapi apa
daya justru tubuhnya semakin terjepit kuat, sehingga ia pasrah… dan tidak kuasa menyelamatkan
diri…
Nyaris saja ia merenggang
nyawanya serta berkubur di dalam onggokan batu-batu raksasa tersebut kalau tidak
secara tiba-tiba datang badai gurun yang menggeser batu besar yang menghimpit
seluruh tubuhnya dan menyelamatkannya…
Meski serigala senior telah
selamat dari maut besar, tetapi ia terpaksa harus merelakan ekor kebanggaannya
teramputasi dan menjadi seekor serigala “buntung”…
Akibat dari peristiwa naas
itu, serigala senior terpaksa harus lebih banyak mengasingkan diri, ia minder
dan merasa tidak PD bertemu dengan kawanannya dalam keadaan “cacat buntung”…
Hatta suatu hari ia kedapatan oleh seekor serigala yang lain dan bertanya: “Mengapa
engkau memotong ekormu …?”
Akhirnya, ia berkata
padanya: “Aku merasa sangat bahagia dan seakan-akan diriku play melayang-layang
di atas angkasa,,, sungguh enak sekali rasanya…”
Maka serigala bodoh yang
terakhir itu memotong pula ekornya,,, setelah merasa kesakitan dan tidak merasa
play seperti cerita serigala senior, ia langsung protes,,, “wahai kawan! Mengapa
engkau berbohong padaku…?”
Lalu, serigala senior
memegang kepala kawannya dan berkata: “jika serigala-serigala yang lain
mengetahui rasa sakit yang engkau alami itu maka mereka tidak akan memotong
ekornya, serta mereka akan mengolok-olok kita,,, kamu mau?”.
Dan semenjak itu mereka
berdua mulai men-viralkan trand baru “Serigala Ekor Buntung”. Sehingga, tidak
butuh waktu lama, hampir semua bahkan mayoritas anggota kawanan serigala sudah
berekor buntung, dan jika menemukan serigala yang berekor panjang mereka akan
mengolok-olok serta mempersekusinya.
Hikmah:
* Jika keburukan sedah
merajalela maka manusia akan mencela orang-orang baik dengan kebaikannya, dan
dijadikan olok-olokan bagi orang-orang bodoh”
* “Masyarakat yang rusak
apabila tidak menemukan pada orang-orang baik sebuah cela/tuduhan,,, niscaya mereka
akan mempersekusinya dengan nilai kebaikan yang ia perjuangkan”.
Wallahu A’lam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar