Kisah Nyata Dua Orang Petualang Fantasi
By: Med Hatta
TERINGAT satu kisah pribadi seorang teman Arab, sebut saja Abdullah (nama samaran), dia warga Saudi Arabiah kelahiran Al Madinah Al Munawwarah. Plotting kisah terjadi sekitar tahun 1993 atau 94 di kota Madinah, waktu itu kami masih menjadi mahasiswa di Al Azhar - Mesir. Kami mengenal Syeikh Abdullah sebagai seorang da'i berkarakter dan imam di salah satu masjid di Kota Madinah. Dan belakangan penulis mengetahui dia sudah meninggal dunia 2 atau 3 tahun lalu, semoga Allah telah mengampuni segala dosanya. Amin.
Abdullah bercerita: ... Sebelumnya, saya berharap cerita ini hanya di antara kita-kita saja,,, karena ini adalah menyangkut dengan masa lalu saya dan teman saya, semoga Allah SWT mengampuni segalanya yang sudah berlalu, katanya memulai berkisah...
Dulu waktu saya masih (kira-kira) seumuran kalian ini (23 th), saya telah dicoba oleh Allah dengan memasuki "dunia kegelapan", semua dosa yang tidak pantas dikerjakan oleh anak muda seuasiaku, waktu itu, sudah aku lakukan semua dengan sangat semberono, membabi buta dan tanpa merasa bersalah...
Singkat cerita, hingga tiba suatu hari (kenang Abdullah), kerena takdir Allah jua dan rasa penasaran yang membakar darah jiwa muda kami saat itu, saya bersama seorang teman karib, diam-diam, pergi berpetualang mencari alam paradise, yang katanya menjanjikan berbagai fantasi yang menantang bagi Kuala muda itu, sebagaimana yang beredar dari cerita-cerita senior kami yang sudah terlebih dahulu merasakannya...
Maka kami berdua menuju ke salah satu paradise itu, alias surga dunia yang sudah populer saat itu, yaitu negeri kalian Indonesia. Setiba di Bandara Int. Soekarno Hatta Jakarta, kami membeli beberapa botol bir dengan berbagai mark di duty free, dan mengambil rental Taxi menuju salah satu kota pantai di Prov. Banten....
Kami tiba di hotel sederhana di sebuah kota kecil di Banten itu sekitar sore jelang Magrib. Kami awalnya hanya memesan 1 kamar saja berdua, tapi setelah pemilik hotel mengetahui identitas kami berdua sebagai warga KSA dan asal dari Kota Rasulullah SAW Madinatul Munawwarah, maka mereka sangat senang dan memberikan kami kamar yang terbaik di hotel itu tanpa menambah pembayaran sedikitpun. Alhamdulillah...
Malam pertama di Banten itu kami menghabiskan waktu di hotel saja sambil menyusun program-program untuk 1 Minggu kedepan,,, kami memesan makanan di kamar sambil ngobrol-ngobrol, ketawa-ketiwi serta menengguk minuman keras sepuas-puasnya sampai teman saya teler berat dan saya juga sudah setengah teler hingga kami tertidur di samping botol-botol kami di kamar...
Kami terbangun setelah datang seorang petugas hotel mengetuk-ngetuk kamar kami sekitar jam 04.00 waktu subuh,,, saya membuka kamar dengan tubuh sempoyongan dan mata masih merah... Petugas hotel memberitahukan sesuatu yang terdengar di telinga saya, waktu itu, seperti di sambar petir di pagi-pagi buta dan seakan dunia sudah mau runtuh saat itu juga....
Pelayan hotel mengatakan bahwa imam masjid raya di kampung itu tidak mau memulai shalat subuh jika kami tidak turun menjadi imam bagi jama'ah. Karena mereka mengetahui kami berasal dari kota Masjid Nabawi Al Madinah Al Munawwarah... Maka saya segera membangunkan teman saya dan bertanya: Apakah kamu ada hafal sedikit ayat Alquran untuk menjadi imam shalat subuh di masjid sekarang? Teman saya tersebut langsung terbangun kaget berat dan menyatakan bahwa dirinya tidak bisa shalat kalau harus menjadi imam...
Kami berdua duduk berhadap-hadapan di dalam kamar,,, memutar otak sekeras-kerasnya,,, bingung,,, bagaimana caranya bisa lolos dengan aman dari persoalan baru yang sangat "rumit" ini... Belum menemukan solusinya, tiba-tiba datang lagi pelayan hotel mengulang panggilannya: Tuan-tuan ditunggu segera sekarang karena takut keburu terang...
Tidak ada pilihan,,, Abdullah dan temannya buru-buru mandi,,, memakai pakaian terbaik yang mereka bawa,,, dan turun ke masjid menemui jama'ah yang sudah dari tadi bersabar menunggu pembawa berkah dari kota nabi itu,,,, SUBHANALLAH,,, mereka berdua memasuki masjid dengan penyambutan yang sangat syahdu,,,, jama'ah berjubel di dalam masjid laksana ingin melakukan ibadah shalat hari raya...
Tidak bisa mengelak, kenang Abdullah, saya harus menjadi imam shalat subuh,,, setelah takbiratul ihram memulai rakaat pertama shalat subuh,,, mula-mula saya baca "Alhadulillahi Rabbil 'Alaminn" ,,,, sudah mulai kedengaran isak-isak tangis dari para jama'ah seperti merindukan shalat berjama'ah di masjid Nabawi di Madinah,,,, maka saya pun terpengaruh dan ikut menangis bersama mereka,,,,
Allahu Akbar,,, Allahu,,, Alllahu Akbar,,,, hingga selesai dua rakaat shalat subuh saya hanya membaca surah Al Fatihah dan "Qul Huwallahu Ahad" saja, karena memang hanya itulah yang bisa saya hafal dari kecil.... Usai salam keluar dari shalat, para jama'ah berdesak-desakan datang menyalami saya,,, mencium tangan,,, mencium kepala, baju bahkan ada yang sampai mencium kaki, yang saya maupun teman saya tidak bisa menghindarinya,,, subhanallah,,,, subhanallah,,,
Keluar dari masjid pun masih di arak lagi oleh jama'ah-jama'ah yang mulia tersebut menuju ke rumah bapak imam seperti kalau mereka menyambut imam besar yang baru datang dari tanah haram,,,, dan, Allahu Akbar,,, Allahu Akbar,,,, tiba di rumah bapak imam pun sudah ditunggui oleh orang-orang yang tidak kalah banyaknya dari jama'ah yang ada masjid sebelumnya,,, laki-laki,,, perempuan,,, orang tua dan anak-anak semua turun berbaris rapih di depan rumah pak imam... Subhanallah,,, masyarakat yang betul-betul mencintai dan rindu terhadap nabi mereka SAW....
Mereka datang pagi-pagi membawa berbagai macam makanan, buah dan bahkan ada yang membawa beberapa hewan seperti ayam, itik, angkasa dst,,, serta di karpet yang sudah disiapkan untuk kami duduk sudah berjejer botol-botol Aqua yang mau di do'a-doakan,,,, Subhanallah... Mereka inilah yang dimaksudkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai saudara-saudaranya yang selalu dirindukannya dan terkadang membuat nabi SAW menangis haru pada sisa hidupnya....
وددت أني قد رأيت إخواننا، فقالوا: يا رسول الله, ألسنا بإخوانك؟ قال بل أنتم أصحابي، وإخواننا الذين لم يأتوا بعد، وأنا فرطهم على الحوض
Artinya: sungguh aku ingi melihat saudara-saudara kita... para sahabat bertanya: bukankah kami saudara-saudara anda? Nabi bersabda: bahkan kalian adalah sahabat-sahabat saya, (tapi) saudara-saudara kita itu mereka yang akan datang nanti, saat itu aku menunggu mereka di lembah surga". (Hadits)
Kata Abdullah, melanjutkan kisahnya, sepulang dari rumah bapak imam tersebut, saya dan teman saya di kamar hotel duduk termenung berdua tanpa ada sepatah-kata pun yang keluar dari mulut kami,,, bahkan kami merasa baru bangun dari sebuah mimpi yang sangat panjang yang menegangkan dan sekaligus menyenangkan, dan bahkan kami saat itu merasa baru terlahir kembali di dunia... Allahu Akbar,,,,
Betul-betul sebuah pengalaman spritual yang telah mengaduk-aduk perseteruan tradisional antara fujur (kefasikan) dan ketaqwaan yang ada di dalam jiwa setiap manusia, khususnya kedua hamba yang lemah ini (Lihat: QS. As Syams: 7-10):
وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا
dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَاهَا
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا
sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
وَقَدْ خَابَ مَنْ دَسَّاهَا
dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Dari pengalaman yang menakjubkan di Banten itulah yang menjadi penyebab kedua hamba Allah (Abdullah & temannya) mendapatkan hidayah dari Allah SWT. Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar...!!!
Maka semenjak dari pengalaman bersejarah bagi kami itu, kami berdua memutuskan untuk segera pulang ke Saudi Arabiah sehari setelahnya, dan lanjut meluncur ke rumah kami di kota Madinah,,,, lalu dua hari kemudian, setelah cukup istirahat dari perjalanan panjang, saya telpon teman saya tersebut janjian bertemu di sebuah masjid kecil di salah satu pojok kota Madinah, serta di sana, atas tuntunan dari imam masjid, kami melakukan shalat taubat nashuha, dan berjanji mengabdikan sisa hidup kami untuk agama Allah. Allahu Akbar....
Tahun itu juga Abdullah dan temannya mengambil ijazah SLTA, dan Abdullah kuliah mengambil jurusan syari'ah islamiyah dan menghafal Alquran 30 Juz. Sedangkan temannya tadi melanjutkan pendidikannya di jurusan ekonomi dan kini sudah memiliki usaha sendiri di kota Madinah. Adalah Abdullah, Allahu Yarhamhu, di akhir hayatnya dikenal sebagai da'i yang berkarakter dan imam di salah satu masjid di kota Madinah...
Kata ahli hikmah, terkadang Allah SWT menggembleng kamu - dengan cara yang DIA Inginkan - lalu DIA menuntunmu ke jalan hidayah,,,, ibarat orang yang telah di penjarakan bertahun-tahun lalu dikeluarkan untuk menikmati alam kebebasan yang menyenangkan.
SUBHANALLAH...! sungguh Allah Maha Memberi hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
=========
Disebutkan: Adalah Rasulullah SAW ketika tiba di "Sidratul Muntaha" di malam Israa dan Mi'raj-nya, Allah - lalu - berseru kepada-nya: "Wahai, Muhammad! Tegakkan lah kepalamu, dan bermohonlah niscaya akan Aku perkenankan permohonanmu"...!!!
Nabi Muhammad bersabda: Duhai Tuhanku, Engkau telah memberikan azab pada suatu kaum dengan menenggelamkan mereka ke dalam tanah, dan kepada kaum yang lain Engkau ubah wajah mereka menjadi binatang, lalu apa yang akan Engkau perlakukan kepada umatku...?
Allah berfirman: (kepada umatmu) Aku akan menurunkan rahmatku kepada mereka,,, Aku akan gantikan keburukan-keburukan mereka dengan kebaikan-kebaikan,,, Barang siapa yang menyeruku niscaya Aku jawab seruaannya,,,, Barang siapa yang bermohon pada-Ku niscaya Aku penuhi permohonannya,,,, Barang siapa yang bertawakal pada-Ku niscaya Aku berinya kecukupan,,,
Aku akan tutupi orang yang berdosa di antara mereka di dunia,,, dan Engkau (Muhammad) yang akan Aku jadikan pemberi Syafaat pada mereka di akhirat.....
Ya, Muhammad! Maka jika Aku adalah Yang Maha Pengasih dan engkau yang memberi syafaat,,, bagaimana-lah mungkin umatmu bisa tersia-siakan di antara Yang Maha Pengasih dan pemberi syafaat...!!!).
#TAMAT
#TERIMAKASIH atas semua komentar, LIKE dan SHARE....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar