Uang Dapat Membuat Orang Sakit Parmanent Menjadi Sembuh ?
By: My Buku Kuning
SEORANG nasabah menemukan sebuah tongkat yang ketinggalan di kamar ATM sebuah Bank,,,, merasa mendapatkan inspirasi baru maka dia duduk dululah,,, tersenyum-senyum,,, membuat status baru di beranda akun FB nya, dia mulai mengunggah foto tongkat yang bersandar di dekat mesin ATM tersebut serta membumbuhinya sebuah komentar, yang menurutnya, sangat prestisius:
"Inilah bukti yang nyata bahwa uang dapat menyembuhkan penyakit menahun seperti encok sekalipun..." Dan posting...
Teman FB kita itu beransumsi bahwa seorang tua encok setelah mengambil sejumlah uang dari ATM dia langsung sembuh dari encok nya sehingga tongkat bantunya pun tidak dihiraukannya lagi dan pergi berlenggang,,, begitulah kira-kira maksud statusnya,,,, he he he...
Setelah postingan statusnya berlalu, dia bangkit ke mesin ATM, memasukan kartu, memencet 6 digit PIN privasinya, dan menekan tombol perintah tanya SALDO... DAN... Alangkah terkejutnya,,, tampilan layar ATM menunjukkan sebuah nilai nominal yang fantastis sampai 11 digit angka, atau ratusan milyar rupiah.... Sebuah jumlah yang tidak pernah terpikirkan olehnya sebelumnya, bahkan di dalam mimpi sekali pun,,,, oh Tuhan... Oh Tuhan,,,
(menurut dugaan ada oknum tertentu yang memanfaatkan akun miliknya untuk kepentingan tertentu, yang hanya Allah dan bersangkutan yang mengetahuinya...)
Teman kita tersebut terpaku dan berdiri kaku saja di depan mesin ATM tanpa bisa melakukan apa-apa,,, hanya terdengar seruan-seruan syok yang berulang-ulang keluar dari bibir tebalnya,,, oh Tuhan,,, oh Tuhan,,, oh Tuhan,,, oh,,, ohh,, oohhh,,, dan jatuh tergeletak serta pinsang tidak lagi sadarkan diri di kamar ATM...
Beralih dari kehebohon kamar ATM, setelah melihat dua pengalaman dari satu orang dan temanya semua tentang UANG seperti di atas, uang membuat orang tua encok menjadi segar berlenggok,,, dan uang juga membuat Facebooker gagah menjadi layu pingsan. Maka mengispirasi seorang hamba yang menjadi saksi peristiwa ATM fenomenal itu membuat sebuah catatan ringan di My Buku Kuning, menulis:
Diakui atau tidak, bahwa uang-lah yang banyak menyita waktu dan menjadi prioritas utama manusia di dalam kehidupan ini. Uang merupakan alat untuk membeli berbagai kebutuhan dan menanggung tuntutan-tuntutan hidup yang semakin meningkat dari hari ke hari terutama belakangan ini, kita tidak mungkin membeli suatu keperluan tanpa uang.
Kita semua menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan fisik yang prima, maka kita membutuhkan asupan makanan yang berimbang dan memenuhi standar gizi/nutrisi, serta keperluan tubuh lainnya, dan semua itu membutuhkan uang. Begitu pula sisi rohaniah kita perlu kembangkan dengan melakukan berbagai kegiatan-kegiatan sosial yang mendekatkan diri pada Allah. Dan tentu memberi dan bersedekah dengan uang atau benda merupakan jalan yang afdal untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebagimana urusan asmara/cinta juga harus menjadi perhatian untuk memanjakan perasaan/hati, dan itu tidak berjalan tanpa ada uang. Karena memberikan belanja pada orang yang kita cintai seperti istri, keluarga dan atau pacar perupakan jalan menuju kebahagian...
Semua yang yang telah disebutkan di atas dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain merupakan bukti-bukti nyata pentingnya uang. Tetapi bukanlah berarti bahwa UANG ADALAH SEGALA-GALANYA, karena banyak juga hal-hal yang darurat tidak bisa diselesaikan dengan uang. Seperti dalam sebuah ungkapan "kamu bisa membeli kasur yang empuk dan termewah di dunia, tapi kami tidak bisa membeli nikmat tidur nyenyak,,, kamu bisa membeli obat dan membayar dokter tapi kamu tidak bisa membeli kesehatan".
Yang benar adalah uang hanyalah merupakan salah satu faktor untuk mencapai kebahagian di dunia. Maka benar firman Allah:
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا
Artinya: "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan" (QS: 18/46).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar