Ummul Mukminin Juwairiyah binti Al Harits Al Mushthaliqiyah Al Khuzza'iyah :
By: My Buku Kuning
HINGGA Tahun Ke-5 setelah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah, belumlah semua suku di Madinah tunduk kepada pemerintahan Islam, sebagian telah melakukan perjanjian damai bersama Rasulullah SAW dan sisanya masih ada yang membangkan serta masih berusaha menyerang umat Islam seperti Bani Mushthaliq di bawah kekuasaan Al Harits bin Abu Dharar ibn Al Mushthaliq Al Khuzza'i...
Tersebutlah suatu hari Al Harits bin Abu Dharar mempersiapkan pasukan besar untuk menyerang Islam dan di antara yang ada di dalam pasukan itu adalah putri pemimpin Al Harits bin Abu Dharar sendiri yang terkenal cantik dan jago memanah, yaitu Burra binti Al Harits Al Mushthaliqiyah Al Khuza'iyah dan suaminya Musafii bin Shafwan...
Setelah Rasulullah SAW mengetahui pergerakan dari massif dari Bani Mushthaliq di bawah pimpinan Al Harits bin Abu Dharar tersebut, maka Rasulullah SAW menyerukan kepada tentara Islam untuk keluar berjihad, dan pasukan tentara Islam waktu itu dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW setelah sebelumnya memerintahkan pada Abu Zar Al Ghifari untuk menjadi pelaksana tugas sementara Wali kota Madinah...
Kedua pasukan bertemu di suatu tempat disebut Muraisii, maka pertempuran pun tidak bisa dihindarkan lagi,,, kedua belah pihak saling menyerang dan berjatuhan banyak korban jiwa,,, Pertempuran tidak memakan terlalu banyak waktu sehingga dapat dikendalikan oleh pasukan Islam. Menantu Al Harist suami Burra gugur di tangan tentara Islam, dan Al Harits ayah Burra sendiri melarikan diri. Maka peperangan seluruhnya telah dikuasain dan dimenangkan oleh pihak pasukan Islam...
Yang tersisa dari pasukan tentara Bani Mushthaliq anak buah Al Harits semuanya menjadi tawanan termasuk putri kesayangan Al Harits Burra binti Al Harits. Selanjutnya nabi membagi tawanan-tawanan perang tersebut di bawah pengawasan beberapa komando tentara Islam, maka Burra bin Al Harits berada di bawah pengawasan Tsabit bin Qais....
Namun, karena Burra binti Al Harits merasa keturunan bangsawan dan putri dari pemimpin bangsanya yaitu ayahnya Al Harits bin Abu Dharat Al Mushthaliqy Al Khuzzay, dia keberatan diperlakukan sebagai tawanan, kemudian dia menerobos pengawalan tentara Islam dan bermaksud menjumpai nabi Muhammad SAW....
Ketika itu Ummul Mukminin Aisyah ra melihat Burra binti Al Harits berjalan menuju kepada Rasulullah SAW, Aisyah marah sekali dan hampir saja melabraknya kalau tidak segera menguasai dirinya...
Sayyidatina Aisyah terbakar rasa cemburu karena Burra binti Al Harits waktu itu masih sangat muda dan cantik (20th), dia khawatir Rusulullah SAW akan melihat pesona Burra binti Al Harits sebagaimana dia melihatnya. Dan akhirnya Burra binti Al Harits sampai di hadapan Rasulullah SAW dan tanpa basa-basi panjang dia mengatakan:
Wahai Muhammad! Aku Burra binti Al Harits, putri pemimpin Bani Mushthaliq, suamiku gugur di dalam pertempuran ini dan ayahku Al Harits malarikan diri,,, aku mengetahui bahwa seorang pemimpin besar sepertimu tidak akan menawan seorang putri dari pemimpin kaumnya, maka bebaskanlah aku...!!!
Melihat keberanian dan ketegasan kata-kata dari putri Burra binti Al Harits tersebut, Rasulullah SAW terkagum-kagum sambil senyum-senyum,,, lalu Rasulullah SAW bersabda: Hanya itukah permintaanmu,,, apakah kamu tidak ingin meminta lebih dari itu,,,??? Apa maksud anda (kata Burra)...! Nabi bersabda: "Aku membebaskanmu dan ingin menikah denganmu.."
Mendengar itu, wajah Burra langsung merona dan sambil senyum-senyum malu dia mengatakan: "Aku mau menjadi istrimu, wahai Rasulullah,,, dan aku berjanji akan menjadi muslimah yang baik..." Maka nabi Muhammad SAW menikah dengan Burra binti Al Harits dan mengganti namanya menjadi "UMMUL MUKMININ JUWAIRIYAH BINTI AL HARITS AL MUSHTHALIQIYAH AL KHAZZA'IYAH".
Kemudian setelah tersebar berita Rasulullah SAW menikah dengan Juwairiyah binti Al-Harits Al Mushthalaqiyah Al Khuzza'iyah, para sahabat berembuk dan sepakat membebaskan para tawanan perang Bani Mushthaliq karena mereka sudah menjadi besan (kerabat) dari Rasulullah SAW melalui pernikahan tersebut...
Serta para tawanan setelah dibebaskan tanpa syarat dan merasa terhormat karena putri pemimpin mereka telah dipersunting oleh Rasulullah SAW maka semuanya mengumumkan keislaman mereka. Dan Al Harits bin Dharar, pemimpin Bani Mushthaliq pun setelah mendengar kabar putri kesayangannya sudah menjadi istri Rasulullah SAW, maka dia datang menyerahkan tebusan atas dirinya dengan sejumlah unta dan mengumumkan pula keislamannya...
Oleh karena itu, Ummul Mukminin Sayyidatina Aisyah ra bersaksi dalam sebuah ungkapan populernya, mengatakan bahwa:
"Meskipun pada awalnya aku cemburu pada Juwairiyah binti Al Harits, tapi aku mengakui bahwa berkat Juwairiyah binti Al Harits maka ratusan keluarga Bani Mushthaliq memeluk Islam,,, Dan aku tidak pernah melihat seorang perempuan pun yang dapat menyamai ketaatan dan ketekunan beribadah kepada Allah dari pada Juwairiyah binti Al Harits Al Mushthalaqiyah Al Khuzza'iyah".
H I K M A H :
1. Rasulullah Muhammad SAW adalah manusia tapi tidak seperti manusia biasa,,, Rasulullah SAW ibarat mutiara di tengah-tengah pasir yang memenuhi tepi-tepi pantai yang ada di dunia...
2. Rasulullah SAW di bolehkan oleh Allah menikahi wanita-wanita yang diinginkannya untuk berbagai hikmah dalam kepentingan dakwahnya, di antaranya adalah untuk merekatkan hubungan kekerabatan dengan suku-suku tertentu agar memeluk Islam dan mendukungnya dalam pengembangan dakwah Islam..
3. Rasa cemburu itu manusiawi tapi jangan menurunkan harkat kemanusiaan...
4. Dll.
#Terimakasih semua Komentar, Like dan Share
Tidak ada komentar:
Posting Komentar