Keator-Kreator Penulisan Unik Alquran :
By: My Buku Kuning
Merawat Alquran, terlibat di dalam pemeliharaannya dan berusaha untuk menyampaikan pesannya ke seluruh dunia seluas-luasnya, serta menampilkannya dalam citra seni kreasi dan indah, adalah perbuatan dan khidmah seorang hamba pada Alquran Al-Adzim untuk mendekatkannya dengan Allah SWT, Tuhan bumi dan langit.
Tentu kontribusi tersebut merupakan salah satu amaliyah ketaatan terbaik yang dilakukan oleh seorang muslim yang tulus dalam menderma baktikan seluruh waktu, hidupnya dan segala yang berharga yang dimilikinya demi mencitrakan keagungan Alquran.
Sejak awal dakwah Islam dan memancarnya cahaya wahyu Alquran di seluruh dunia, umat Islam telah melakukan usaha-usaha sosialisasi Alquran dengan sangat baik, mencakup semua aspeknya dan melingkupi semua ilmu dan pengetahuan yang terkait. Seperti upaya sebagian umat Islam, lembaga atau pribadi, mendirikan lembaga-lembaga Tahfidz Alquran, tafsir, mendalami makna dan kemukjizatan Alquran, dst..
Termasuk juga dalam hal ini adalah mengkreasikan penulisan-penulisan Alquran dengan berbagai karya seni, dan inovasi kreatif untuk lebih melambungkan pamor Alquran yang indah dan bermartabat di mata dunia. Dan yang terakhir inilah yang akan menjadi tema cerita #MyBukuKuning hari ini, yaitu dengan menampilkan 3 sampel kreator penulis Alquran yang unik dari 3 negara berbeda :
1. Abu Marwan Utsman bin Abduh bin Hussain bin Thaha al-Halaby, lahir di pedesaan Shindi Aleppo - SYRIA, tahun 1934. Penulis profesional Masshaf Alquran Alkarim. Bagi anda yang selalu membaca Alquran pasti pernah membaca tulisan tangan tokoh satu ini..
Syeikh Utsman Thaha, sebagaimana disapa, pertama kali menulis Alquran pada tahun 1970 dan diterbitkan oleh Kementrian Wakaf Syria. Kemudian di Panggil ke Kota Madinah Al-Munawwarah - KSA dan diserahi tanggung jawab menulis Masshaf Madinah al-Munawwarah, yang dicetak dan diterbitkan oleh Kompleks Raja Fahd untuk percetakan Alquran Kerajaan Saudi Arabia (KSA).
Keistimewaan Mashhaf Alquran hasil tulisan tangan Syeikh Utsman Thaha adalah dimulai setiap halaman dengan awal ayat dan diakhiri dengan akhir ayat, dimana hal ini merupakan inovasi baru bagi penulisan Alquran dan sebagai terobosan besar dari penulisnya...
Bukan sampai disitu saja, bahkan ia merancang tulisannya dengan target 20 lembar setiap juz dari Alquran. Dia menambahkan 2 lembar pada juz pertama untuk memberikan estetika – khusus – pada surah Alfatihah dan pembukaan surah al-Baqarah, serta menambahkan 2 lembar juga pada juz 30 (terakhir) karena jumlah ayatnya terlalu banyak. Maka genaplah jumlah halaman Alquran menjadi 604 halaman.
2. Ust. Usman P. Baso, S.Ag. (UsmanPabbo SAg), Warga Desa Coppo Tompong, Pembina Pondok Pesantren DDI Arrahman Galla Raya, Kecamatan Mandalle, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan - INDONESIA.
Kreator Alquran yang satu ini adalah penulis Alquran ukuran raksasa tanpa bantuan sketsa sedikit pun. Ust. Usman, panggilan akrabnya, hingga saat ini telah menulis 7 masshaf Alquran Raksasa tersebar di berbagai tempat di tanah air...
Ust. Usman P. Baso memulai menulis Alquran ukuran raksasa sekitar tahun 2013. Untuk menghasilkan 1 Alquran raksasa seperti itu membutuhkan waktu - paling cepat - 5 bulan dan biasanya sampai 1 tahun untuk menyelesaikannya. Dan umumnya mushhaf Alquran raksasa tersebut ditulisnya berdasarkan pesanan dari pemerintah daerah dan atau lembaga tertentu.
Keberadaan mushhaf-mushhaf Alquran raksasa karya ust. Usman P. Baso (yang dapat penulis telusuri), ada satu masshaf raksasa yaitu yang ke-7 tersimpan di Kantor Bupati Pangkep, nomor 6 di Kab. Barru, nomor 5 tersimpan dan menjadi koleksi Masjid Agung Baitul Makmur Kabupaten Fak-Fak, Prov. Papua.
3. Nigar Huseyn Shikhlinskaya, Warga negara AZERBAIJAN. Berbeda dengan dua kreator unik Alquran di atas, Shikhlinskaya artis Azerbaijan ini tidak menulis Alquran memakai pena atau qalam, tapi menyulam Alquran penuh (30 Juz) dengan benang sutera di atas kain sutra.
Shikhlinskaya menyelesaikan Alquran sutranya itu selama sekitar 3 tahun. Dan karya monumentalnya tersebut kemudian dikenal sebagai Alquran pertama yang ditulis pada kain sutera.
اللهم زَيِّناَّ بِزِيْنَةِ الْقُرْآنِ، وَأَكْرِمْناَ بِكَرَامَةِ الْقُرْآنِ، وَشَرِّفْناَ بِشَرَافَةِ الْقُرْآنِ، وَأَلْبِسْناَ بِخُلْعَةِ الْقُرْآنِ، وَأَدْخِلْناَ الْجَنَّةَ بِشَفَاعَةِ الْقُرْآنِ، وَعَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلاَءِ الدُّنْياَ وَعَذَابِ اْلأَخِرَةِ بِحُرْمَةِ الْقُرْآنِ، وَارْحَمْ جَمِيْعَ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ياَ رَحِيْمُ ياَ رَحْمَنُ.
#TAMAT: Trim's semua Komentar, Like dan Share.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar