*Seminar Nasional Pengusulan
Penganugerahan Gelar
Pahlawan Nasional kepada CPN
AG.KH. Abd Rahman Ambo Dalle
*Catatan Pandangan/Pendapat Orang
dan Tokoh Masyarakat
Tentang Kepahlawanan Anregurutta
KH. Abdurrahman Ambo Dalle (10)
AG. K.H. Abd. Rahman Ambo
Dalle Sangat Pantas Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional
Oleh: AG. Prof. Dr. KH. M. Faried Wajedy, MA
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله الذي أنعم علينا نعمة الإسلام
والإيمان، والصلاة والسلام على سيدنا محمد أشرف الأنام، وعلى آله وأصحابه وأتباعه الكرام،
أما بعد!
Siapa
yang tidak mengenal Anregurutta KH. Abd Rahman Ambo Dalle (Baca: Gurutta Ambo
Dalle), mulai dari pada masyarakat kecil sampai kepada orang yang paling besar
di negara ini tau siapa itu Gurutta Ambo Dalle! Kifrah Beliau pada masa hidupnya,
seluruh hidupnya diwakafkan untuk membangun bangsa dan umat ini.
Meski Gurutta
tidak terlibat aktif memanggul senjata mengusir penjajah sebagaimana seorang
prajurit, namun di dalam aktifitasnya mengajar dan berdakwah dari masjid ke
masjid dan dari kampung ke kampung dengan tekun, ikhlas dan tanpa mengenal
lelah, senantiasa berperan memotifasi masyarakat (bangsa) untuk berjuang
mengusir penjajah dan menanamkan rasa patriotism serta cinta tanah air kepada
masyarakat dan santri-santrinya.
Saya
mengetahui, pada masa-masa kritis, tidak jarang Anregurutta KH. Abd Rahman Ambo
Dalle mengunjungi pemuda-pemuda pejuang di daerah-daerah untuk memberikan nasehat,
mengajarkan syariat agama, dan terkadang memberikan do’a serta wirid-wirid
tertentu kepada para pejuang untuk meningkatkan semangat perjuangan, kesabaran
dan memacu kepercayaan diri mereka. Semua itu dilakukan Anregurutta KH. Abd.
Rahman Ambo Dalle dengan tulus/ikhlas sebagai rasa peduli dan keinginan hatinya
yang tulus untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan.
Sampai
pada masa Beliau diculik masuk ke dalam hutan pada Bulan Juli 1955 di lokasi
Jembatan Putih, tempatnya itu antara Jembatan Putih dan Belang-Belang (SPBU
Maros: sekarang). Disini saya harus menjelaskan bahwa usaha-usaha penculikan
atas diri Gurutta Ambo Dalle itu bukan sekali atau dua kali saja dilakukan oleh
kelompok bersenjata yang ada di Sulawesi pada waktu itu, di sini saja
(Mangkoso) sebelumnya Gurutta sudah pernah hampir diculik tetapi ada keajaiban saat
itu sehingga tidak terjadi.
Karena memang
pada waktu itu sedang santer penculikan-penculikan terhadap tokoh-tokoh
tertentu, yang – sebenarnya – dilakukan oleh dua kelompok bersenjata yang
berbeda; pertama kelompok anak buahnya Kahar Muzakkar, dan yang kedua
adalah kelompok anak buahnya Osman Balo, keduanya memiliki motifasi yang berbeda.
Kalau kelompok anak buahnya Osman Balo sasarannya adalah orang-orang kaya, dan motifnya
murni penyanderaan dan pemerasan untuk meminta tebusan dari keluarga korbannya.
Sedangkan
kelompok anak buahnya Kahar Muzakkar ini memang sasaran utamanya adalah
tokoh-tokoh publik, terutama sekali para ulama, tujuannya untuk memanfaatkan
mereka dan mengutkan citra DI/TII di mata masyarakat. Maka itu pula-lah salah
satu yang memicu Gurutta dan beberapa ulama Ahlussunnah wal-Jama’ah
Sulawesi melakukan pertemuan rahasia pada Bulan Februari 1947 di Soppeng untuk
membicarakan semua hal yang berhubungan dengan kemashlahatan umat, terutama
yang menyangkut dengan keberlangsungan pendidikan dan dakwah di tengah-tengah
kondisi masyarakat yang sulit dan sangat mencekam ketika itu.
Perlu
juga diketahui bahwa, sesungguhnya pada waktu itu Kahar Muzakkar sudah membagi
wilayah Sulawesi kedalam dua zona; pertama, zona kafir (Darul harb), yaitu
semua wilayah yang dikuasai oleh TNI, kedua, zona islam (Darul Islam),
yaitu wilayah yang dikuasai oleh DI/TII Kahar Muzakkar, yang mereka sebut De
Facto.
Kembali pada
cerita penculikan Gurutta Ambo Dalle, hari itu Gurutta dalam perjalan pulang
dari Makassar menuju Mangkoso, pas mobilnya melintas di daerah antara jembatan
putih dan Belang-Belang, tiba-tiba dihadang oleh sekelompok gerombolan tidak
dikenal, nanti setelah mereka membuka topinya barulah kelihatan rambutnya
terurai panjang, yang merupakan ciri khas anak buah Kahar, maka sopir Gurutta langsung
sadar bahwa Gurutta sedang disasar oleh anak buah Kahar Muzakkar.
Lalu gerombolan
itu, setengah memaksa, menyuruh Gurutta berjalan cepat mengikuti mereka masuk
ke dalam hutan, tapi Gurutta menolak. Dan nanti setelah mereka mulai agak
kasar, baru sopir Gurutta (H. Abdullah Giling) memberi tahu mereka bahwa jangan
berbuat kasar pada Gurutta. Pasukan gerombolan penculik itu bertanya, ini
Gurutta siapa? Setelah diberitahukan bahwa yang mereka tangkap itu adalah Anregurutta
Kali Ambo Dalle, mereka langsung senang karena merasa tangkapannya itu adalah
sasaran besar (kakap), dan pasti mereka akan mendapatkan banus besar kenaikan
pangkat jika bisa membanya kehadapan Kahar Muzakkar. Maka mereka buru-buru
mengambil tandu dan menggotong Gurutta bergegas pergi masuk ke dalam hutan.
Di dalam
hutan Gurutta tidak pernah menghentikan aktifitasnya mengajar dan berdakwah
memberikan pencerahan kepada masyarakat. Salah satu pendamping Gurutta selama di
hutan, yaitu H. Mustamin (orang Palopo) itu banyak sekali bercerita tentang
berbagai aktifitas Gurutta di dalam hutan yang dijalaninya selama 8 tahun. Kata H. Mustamin bahwa aktifitas Gurutta di
dalam hutan itu selain mengajar sebagai kegemaran utamanya, Gurutta juga sering
mengobati orang yang sakit atau tantara yang terluka dengan hanya memberikan
air yang sudah di do’akannya pada orang sakit atau luka maka penyakit atau luka
pasiennya perlahan sembuh. Dan setiap orang yang diobatinya disuruh mengikuti
pengajiannya.
Maka
tidak membutuhkan waktu yang lama Gurutta sudah memiliki banyak sekali pengikut
dan murid-murid yang aktif mengikuti pengajian-pengajiannya di dalam hutan, dan
Gurutta menikmati kegiatannya itu. Gurutta sangat bahagia jika mampu
mencerahkan dan meluruskan aqidah masyarakat awam, karena kebetulan masyarakat yang
terpencil di dalam hutan saat itu masih banyak sekali yang buta terhadap ajaran
Islam, mayoritas besar mereka masih terkungkung di dalam kegelapan kemusyrikan.
Maka Gurutta Ambo Dalle merasa tertantang dan bekerja keras untuk mencerahkan
mereka. Bahkan saking menikmatinya tugas mencerahkan masyarakat terpencil
tersebut, sehingga nyaris Gurutta lupa keluar dari hutan.
Jadi, memang
Gurutta Ambo Dalle tidak melakukan perjuangan fisik mengangkat senjata melawan
penjajah dan pemberontak, tetapi sesungguhnya – kalau kita mau tahu – bahwa perjuangan
Beliau jauh lebih dahsyat dari pada hanya sekedar memanggul senjata sahaja. Gurutta
Ambo Dalle berjuang dengan lidahnya, kalau mau tau, lidah seorang ulama yang mempunyai
kekuatan spiritual yang sangat tinggi seperti Gurutta Ambo Dalle itu jauh lembih
melumpuhkan dari pada 1000 senjata caliber sekalipun.
Ini
hanya sekedar ilustrasi dari saya, bahwa jalan perjuangan yang tempuh oleh Gurutta
Ambo Dalle itu sungguh serupa apa yang telah dilakukan oleh Khomeini dari Persia,
Khomeini itu diasingkan ke Perancis selama 14 tahun, tetapi justru dari tempat
pengasingannya itulah dia mampu mengobarkan semangat perjuangan anak-anak muda
Iran sehingga mampu menumbangkan rezim penguasa di negerinya pada saat itu. Ketika
saya masih di Mesir dulu, saat terjadi revolusi Iran itu, ada seorang teman saya
yang datang dari Iran untuk melanjutkan s2-nya di Al-Azhar bercerita bahwa
faktor keberhasilan anak-anak muda Iran menumbangkan rezim Syah Iran adalah
mereka mempergunakan senjata yang tidak dapat terdeteksi oleh intelejen Amerika
waktu itu.
Apa
jenis senjata revolusioner Iran? Ternyata hanya kaset-kaset saja, yaitu rekaman
pidato-pidato Khomeini disebarkan secara rahasia kepada pemuda-pemuda Iran
sehingga mereka terbakar semangatnya berjuang membebaskan negara dan bangsanya
dari rezim yang zalim, sehingga mereka berhasil bebas dari ketidak adilan yang
berlangsung selama berpuluh-puluh tahun di dalam negarinya.
Ada dua
bangsa tetangga yang sama-sama berjuang membela negara masing-masing pada waktu
itu; pertama, Iran yang memang sudah siap berjuang dan siap menerima kemenangan,
akhirnya berhasil, dan suksesinya pun berjalan dengan baik. Dan kedua
adalah Afghanistan, mereka memang siap berjuang tetapi tidak siap menerima
kemenangan, yang akhirnya seperti sekarang, mereka berhasil mengusir penjajah
tapi tidak bisa menikmati kemenangannya itu karena mereka bertikai internal memperebutkan
kursi kekuasaan.
Sebagaimana
apa yang telah dilakukan oleh Khomeini seperti diceritakan di atas,
sesungguhnya demikian itu pula yang telah diperankan oleh Gurutta Ambo Dalle
dalam memotifasi kami semua sebagai anak-anak muda pada masa penjajahan itu.
Karena prinsif kami pada saat itu adalah lebih baik masuk ke dalam liang lahad
dari pada di jajah. Dengan merdeka kami bebas menjalankan syariat agama islam lebih
leluasa. Itulah yang sering dibisikkan oleh Gurutta Ambo Dalle pada saat itu
sehingga penjuang-pejuang kita tidak pernah gentar menghadapi penjajah.
Oleh
karena itu, Maka AGKH. Abd. Rahman Ambo Dalle perlu dikukuhkan (diakui) oleh
negara sebagai pahlawan nasional. Banyak sekali hal-hal yang patriotik yang
telah dilakukan oleh Anregurutta KH. Abd Rahman Ambo Dalle yang tidak bisa kita
ungkan semua di sini dan jarang diketahui oleh orang banyak. Karena Gurutta itu
ibarat pahlawan yang terselubung, kepahlawanannya tidak diungkapkannya karena tertutupi
oleh keikhlasan, pengabdian dan ketawadhuannya.
Saya
yakin sudah banyak orang telah mendapatkan gelar pahlawan nasional yang diberikan
oleh negara padanya, tapi nilai perjuangannya masih rendan dibandingkan dengan nilai-nilai
perjuangan yang telah dilakukan oleh Gurutta Ambo Dalle dengan tulus dan
ikhlas. Maka melalui usaha ini saya pribadi mendukung Pengusulan ini dan berharap
agar Gurutta Ambo Dalle diakui keberadaannya, secara nasional sebagai pahlawan
nasional. Anregurutta Ambo Dalle diberikan
penghargaan oleh negara sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, yang telah
memberikan segenap jiwa raganya untuk membangun karakter dan mencerdaskan anak
bangsa. Wassalamu’alaikum wr. wb! (Mangkoso, 18/03/20).
BACA JUGA:
- DUKUNGGURUTTA AMBO DALLE SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL 2020
- GURUTTA AMBODALLE DAN NAMA-NAMA ASHABUL KAHFI
- PROTOKOLER GURUTTA AMBO DALLE
- ANREGURUTTA KH. AMBO DALLE MAHA GURU YANG KARISMATIK:
- BIOGRAFIANREGURUTTA AMBO DALLE RUJUKAN PENTING DI MALAYSIA
- MENGENANG 12TAHUN WAFATNYA GURUTTA AMBO DALLE
- PENA DAN KAPUR SANG PAHLAWAN SEJATI:
- GURUTTA AMBO DALLE PEJUANG KHARISMATIK, VISIONER
- GURUTTA AMBO DALLE PERLU DIAKUI NEGARA SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL
- KEPAHLAWANAN GURUTTA AMBO DALLE SEPERTI JEND. SUDIRMAN
- GURUTTA AMBO DALLE: PEJUANG MENDIDIK PEJUANG?
- GURUTTA AMBO DALLE PAHLAWAN MULTI TALENTA
- AGKH. ABD RAHMAN AMBO DALLE PEJUANG MELAWAN KEBODOHAN
- AGKH. ABD RAHMAN AMBO DALLE BERJASA TERHADAP KEUTUHAN NKRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar