My Buku Kuning Center : SOSOK KEPAHLAWANAN GURUTTA SEPERTI JEND. SUDIRMAN:

DROP MENU

Selasa, Maret 10, 2020

SOSOK KEPAHLAWANAN GURUTTA SEPERTI JEND. SUDIRMAN:


*Seminar Nasional Pengusulan Penganugerahan Gelar
Pahlawan Nasional kepada CPN AG.KH. Abd Rahman Ambo Dalle
*Catatan Pandangan/Pendapat Orang dan Tokoh Masyarakat
Tentang Kepahlawanan Anregurutta KH. Abdurrahman Ambo Dalle (03)

Anregurutta K.H. Abd. Rahman Ambo Dalle Pantas Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional

Oleh: H. Bunyamin Amin, Lc., M.Ag.

Gurutta sangat pantas dinobatkan sebagai pahlawan nasional karena perjuangannya di bidang dakwah dan pendidikan tidak pernah berhenti walaupun sampai di hutan pada zaman D.I.T.I  beliau sampai digotong masuk hutan di Sul Sel tepatnya di Lappa Riaja Bone dan waktu saya berkunjung kesana th 1983 masyarakat bertanya masih hidupkah Gurutta ? Waktu saya disodorkan pertanyaan itu Gurutta lagi semangatnya membangun lokasi baru pesantren DDI di Kaballangeng layaknya Jend. Sudirman berjuang  diatas tandu prajuritnya

Sosok kepahlawanan Gurutta   tidak jauh beda dengan Jend. Sudirman tidak pernah berhenti mengajar dan kalau beliau sedang sakit, penyakitnya menghilang ketika mengajar

Gurutta pantas jadi pahlawan Nasional beliau berjuang mendirikan sekolah  walupun dilarang pemerintah Belanda dan terlebih Jepang  yang menjajah saat itu, Gurutta tetap mengajar dan mendirikan sekolah di kolong rumah panggung Sulawesi dan orang tua saya (alm H M. Amin salah seorang pendiri DDI Loajanan Km 2  Samarinda) sendiri pernah jadi muridnya di Salemo Barru (kalau tidak salah)

Ciri dan karakter Gurutta memiliki karakter kepahlawanan di bidang dakwah dan pendidikan mengunjung desa desa terpencil dengan medan jalan yang susah ditempuh dan ceramahnya sampai tengah malam  sekalipun, masyarakat tetap antusias mendengarkan tausiahnya padahal usia beliau saat itu sudah 90 tahun tetap gigih dan semangat

Hal yang sangat perlu diteladani disamping semangat dan kegigihannya  yang tak kalah hebat adalah KEIKHLASAN Gurutta seperti ucapan beliau  "Milikku adalah milik DDI dan Milik DDI bukan milikku" saya yakin beliau pasti tidak pernah minta penghargaan dari siapa pun akan tetapi muridnyalah yang pantas memberi tahukan kepada masyarakat tentang kepahlawanan beliau agar bangsa dan negara ini menjadi besar karena menghargai pahlawannya amin🙏🙏🙏

Dan setiap guru guru yang ditugaskan mengajar ke daerah cabang DDI termasuk pesan beliau kepada saya yang tak pernah saya lupakan berpesan "bersikap ikhlaslah dalam melaksanakan tugas" dikenal tausiah beliau bahwa amal itu dilakukan dengan tiga macam: 
1. karena Lilla (lidah)
2.karena Illa (sebab selain Allah)
3. karena Lillah (karena Allah semata) maka pilihlah karena Lillah.

**Dari muridnya yang dhaif H. Bunyamin Lc., M.Ag..
(Pernah belajar di DDI 1980-1984 di Pare-Pare dan Kaballangan Sul-Sel, Pekerjaan Dosen IAIN Samarinda, Jabatan Wakil Dekan III Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Samarinda Kalimantan Timur)



Tidak ada komentar:

歓迎 | Bienvenue | 환영 | Welcome | أهلا وسهلا | добро пожаловать | Bonvenon | 歡迎

{} Thanks For Visiting {}
{} شكرا للزيارة {}
{} Trims Tamu Budiman {}


MyBukuKuning Global Group


KLIK GAMBAR!
Super-Bee
Pop up my Cbox
Optimize for higher ranking FREE – DIY Meta Tags! Brought to you by ineedhits!
Website Traffic