Terpujilah Engkau Wahai Ibu Bapak Guru
By: My Buku Kuning
SEORANG guru/ustadz berjalan-jalan sore bersama seorang santrinya disekitar wilayah perkebunan dekat pesantren, tiba-tiba santri kecil muridnya melihat sepasang sepatu tua yang sudah lusuh disisi jalan, yang diyakini milik seorang tua miskin yang sedang bekerja di sebuah kebun tidak terlalu jauh dari mereka. Dan sebentar lagi waktunya orang tua miskin itu menyelesaikan pekerjaannya dan datang mengambil sepatunya untuk pulang ke rumahnya.
Lalu muncul ide iseng santri kecil dan berkata pada ustadznya: Bagaimana pendapat ustadz kalau kita mencandai pekerja itu dengan menyembunyikan sepatunya, nanti setelah dia selesai bekerja pasti akan datang mengambil sepatunya dan tidak menemukannya,,, dan kita melihat reaksinya,,, pasti lucu deh, ustadz,,, he he he..
Kata ustadznya: jangan..! kita tidak boleh berbahagia di atas kesusahan orang lain, nak.. Tapi, kita tetap bisa bercanda dan juga menyenangkan hati orang miskin itu... caranya,,, kamu punya banyak uang, maka kamu bisa menaruh sedikit uang mu di dalam sepatunya lalu kita bersembunyi dibelakang pepohonan itu,,, kita lihat reaksinya bagaimana,,, pasti tidak kalah lucu deh,,, he he he...
Ide sangat bagus itu ustadz, seru santri kecil kepada ustadznya dengan sangat senang... Maka pergilah santri itu menaruh uang di dalam sepatu orang miskin lalu keduanya bersembunyi dibelakang pepohonan tidak jauh dari tempat sepatu menunggu reaksi pekerja miskin tersebut...
Tak lama kemudian, muncullah orang tua miskin tersebut,,, mengepak-ngepak pakaiannya habis bekerja kebun,,, lalu, dia memasukan kaki kanannya ke sepatu, dan,,, terkejut merasa ada sesuatu mengganjal kakinya di dalam sepatu,,, ketika mengeluarkannya dia lebih terkejut lagi,,, ternyata isinya uang.. Dia melihat lagi sepatunya yang lain dan menemukan ada uang lagi... Subhanallah (takjub)...
Pekerja miskin tersebut memperhatikan baik-baik uang yang ada di tangannya untuk memastikan apakah dia tidak sedang bermimpi... Selanjutnya, menengok kiri-kanan dan tidak melihat ada seseorang pun disekitarnya...!!!
Dan, dia memasukkan uang tersebut ke dalam kantongnya,,, selanjutnya,,, orang miskin tersebut duduk berlutut di atas tanah dan memandang lurus ke atas langit,,, menangis haru,,, kemudian memanjatkan kalimat puji syukur pada Allah dengan suara yang tinggi, mengatakan :
"Aku bersyukur pada MU Ya Allah,,, Engkau Maha Mengetahui kalau istri hamba sedang sakit keras,,, dan anak-anakku pada kelaparan, tidak ada yang bisa mereka makan,,, Maka Engkau mengirimkan pertolongan Mu padaku dan anak-anakku yang nyaris mati karena kelaparan...!!!"
Orang miskin tersebut masih saja terus menangis,,, memandang ke langit,,, dan tak henti-henti mulutnya memanjatkan syukur serta berterima kasih pada Tuhannya Yang Maha Pengasih ....
Sedangkan disisi lain, dibalik pepohonan, santri kecil kita tak terasa kedua bola matanya sudah banjir dengan air mata,,, terharu sekaligus bahagia... Pada saat itulah, ustadznya memegang kedua bahu mungilnya,,, menyeka air matanya,,, dan berkata lembut: Bukankah engkau telah merasa lebih berbahagia sekali sekarang, nak..!!! Dan itu pasti jauh lebih berarti dari idemu yang pertama, yaitu menyembunyikan sepatunya, kasian...!!!
Santri kecil kita menjawab: Kini aku telah memahami makna sebuah uangkapan yang belum aku mengerti sebelumnya: "Memberi itu jauh lebih membahagiakan daripada mengambil...!"
Maka ustadz menasehati santri kesayangannya, ketahuilah anakku, bahwa memberi itu tidak mesti selalu harus uang;
*Memaafkan saat kita kuasa itu juga MEMBERI...
**Mendoakan orang tua dan saudara-saudara ketika kamu jauh itu juga MEMBERI...
#TAMAT : Trim's semua Komentar, Like dan Share.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar